Tuesday, January 15, 2008

Luahan Hati Adam Kepada Hawa

Assalamualaikum,

pagi ni, buka email, ada satu lagi email yang menarik perhatian, satu luahan hati, dari seorang adam (lelaki) kepada hawa (perempuan), satu luahan yang sangat bermakna rasanya....

--------------------------

Kami sulit menahan pandangan mata kami ketika melihat kalian, apalagi jika kalian diamanahkan ALLAH kecantikan dan
postur yang ideal, kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian, kerana itu lebarkanlah pakaian kalian, dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian dengan kerudung yang membentang.

Kami juga sulit menahan pendengaran kami ketika berbicara dengan kalian, apalagi jika kalian diamanahkan oleh ALLAH suara yang merdu dengan irama yang mendayu, kerana itu tegaskanlah suara kalian, dan berbicaralah seperlunya.

Kami juga sulit menahan bayangan-bayangan hati kalian, ketika kalian dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati kami, waktu luang kami akan sering terisi oleh bayangan-bayangan kalian, kerana itu janganlah kalian membiarkan kami menjadi curahan hati bagi kalian.

Kami tahu kami paling lemah bila harus berhadapan dengan kalian, Kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh hanya dengan senyum kalian, Hati kami akan bergetar ketika mendengar kalian menangis, Sungguh ALLAH telah memberikan amanah terindah kepada kalian, maka jagalah jangan sampai ALLAH murka dan memberikan keputusan.

Maha Besar ALLAH yang tahu akan kelemahan hati kami, hanya dengan ikatan yang suci dan yang diredhai-Nya kalian
akan halal bagi kami.

"Lalu apa yang telah aku lakukan selama ini... Ya Rabb... tolong ampuni aku...untuk setiap pandangan yang tak terjaga, lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab... Ya Rabb... Engkau mengawasi kami tiap detik, kerana kasih sayangMu kepada kami engkau perintahkan malaikat silih berganti menemani kami siang dan malam... "

---------------------

Moga ALLAH ampunkan kita semua, dan semoga, hati2 ini tidak lalai oleh pandangan yang tak terjaga, lisan yang merayu dan hati yang tidak terhijab....amin....

Monday, January 14, 2008

Perasaan Hati?

Assalamualaikum,

dalam hati, ada macam2 perasaan yang sentiasa berubah, kadang2, kita merasa sangat2 gembira, sampai tak terkata, kadang2, terasa sedih, juga sampai tak terkata...sebab terlalu sedih, kadang2, kita merasa sangat marah, juga sampai tak terkata, banyak perkara yang buat kita tak terkata, kan?

apapun, ianya bergantung kepada diri sendiri, samada ianya akan menyebabkan mood kita tidak baik atau baik berterusan...

minggu lepas, dapat satu email dari seorang kawan, kisah pemandu teksi yang baik hati, yang mengungkapkan peraturan trak sampah, atau lebih mudah, lori sampah:

daripada David J.Pollay
berapa kerap kita membiarkan perbuatan orang lain, mengubah mood kita? adakah kita membiarkan pemandu yang teruk, pelayan yang tak ramah, boss yang pemarah, atau apa juga, menukar dan merosakkan hari kita?

ianya berlaku di New York, 16 tahun lepas, teksi kami lalu mengikut line paling kiri (pemandu kat new york sebelah kiri), tiba2, sebuah kereta hitam keluar secara mengejut, dan pemandu teksi itu pun menekan brek, dan hampir melanggar kereta hitam itu dengan jarak hanya seinci...

pemandu kereta hitam itu menggelengkan kepala, dan mengeluarkan kata2 kesat kepada kami,

akan tetapi, pemandu teksi itu hanya tersenyum, dan melambaikan tangan kepada pemandu kereta hitam tersebut, dengan gaya yang sangat . saya pun bertanya: "kenapa kamu buat begitu? sedangkan lelaki tadi hampir menyebabkan kemalangan, dan menyebabkan kita terlantar di hospital?"

dan di sinilah saya dapatkan peraturan lori sampah...

ramai orang, sama seperti lori sampah, mereka kemana-mana pun, penuh dengan sampah, penuh dengan tekanan, kemarahan, dan kekeceweaan. dengan pengumpulan "sampah" yang banyak ini, mereka perlukan tempat untuk membuang semua sampah itu. dan jika kita biarkan mereka, mereka akan membuang semua sampah itu kepada kita, dan kita pula yang mengumpul sampah tersebut...

oleh itu, kita seseorang ingin membuang sampahnya pada kita, jangan biarkan sahaja...

kamu cuma senyum, lambaikan tangan, ucapkan selamat pada mereka, dan teruskan hidup. kamu akan suka dengan apa yang kamu dah buatkan....

So this was it: The 'Law of the Garbage Truck.' I started thinking, how
often do I let Garbage Trucks run right over me? And how often do I take
their garbage and spread it to other people: at work, at home, on the
streets? It was that day I said, 'I'm not going to do it anymore.' I began
to see garbage trucks. I see the load they're carrying. I see them coming
to drop it off. And like my Taxi Driver, I don't make it a personal thing;
I just smile, wave, wish them well, and I move on.

rasanya, sebagai manusia biasa, lebih2 lagi sebagai insan dakwah, yang sentiasa bergelumang dengan pelbagai macam ragam manusia, perkara ini perlu ditekankan, dan sentiasa dihayati...ini cuma kelainan penyampaian daripada seseorang, yang asalnya, telahpun diajarkan oleh Ar-Rasul s.a.w kepada kita...kan? berlapang dada, dan terima seseorang seadanya, insyaALLAH, semuanya akan dalam aman makmur dan tenteram...

k, wassalam...
-------------------------
artikel asal:

Beware of Garbage Trucks
by David J. Pollay (don't know him and don't know if he is an author)

How often do you let other people's nonsense change your mood? Do you let a
bad driver, rude waiter, curt boss, or an insensitive employee ruin your
day? Unless you're the Terminator, for an instant you're probably set back
on your heels. However, the mark of a successful person is how quickly
he/she can get back her focus on what's important.

Sixteen years ago I learned this lesson. I learned it in the back of a New
York City taxi cab. Here's what happened.

I hopped in a taxi, and we took off for Grand Central Station. We were
driving in the right lane when, all of a sudden, a black car jumped out of
a parking space right in front of us. My taxi driver slammed on his breaks,
skidded, and missed the other car's back end by just inches!

The driver of the other car, the guy who almost caused a big accident,
whipped his head around and he started yelling bad words at us.

My taxi driver just smiled and waved at the guy. And I mean, he was
friendly. So, I said, 'Why did you just do that? This guy almost ruined
your car and sent us to the hospital!'

And this is when my taxi driver told me what I now call, 'The Law of the
Garbage Truck.'

Many people are like garbage trucks. They run around full of garbage, full
of frustration, full of anger, and full of disappointment. As their garbage
piles up, they need a place to dump it. And if you let them, they'll dump
it on you.
When someone wants to dump on you, don't take it personally.

You just smile, wave, wish them well, and move on. You'll be happy you did.

So this was it: The 'Law of the Garbage Truck.' I started thinking, how
often do I let Garbage Trucks run right over me? And how often do I take
their garbage and spread it to other people: at work, at home, on the
streets? It was that day I said, 'I'm not going to do it anymore.' I began
to see garbage trucks. I see the load they're carrying. I see them coming
to drop it off. And like my Taxi Driver, I don't make it a personal thing;
I just smile, wave, wish them well, and I move on.

One of my favorite football players of all time, Walter Payton, did this
every day on the football field. He would jump up as quickly as he hit the
ground after being tackled. He never dwelled on a hit. Payton was ready to
make the next play his best.

Good leaders know they have to be ready for their next meeting. Good
parents know that they have to welcome their children home from school with
hugs and kisses. Teachers and parents know that they have to be fully
present, and at their best for the people they care about.

The bottom line is that successful people do not let Garbage Trucks take
over their day. What about you? What would happen in your life, starting
today, if you let more garbage trucks pass you by?

Here's my bet.
You'll be happier.

So.. Love the people who treat you right. Forget about the ones who don't.
Believe that everything happens for a reason. If you get a chance, TAKE IT!
If it changes your life, LET IT! Nobody said it would be easy... They just
promised it would be worth it!

Happy New Year to you!

Review Buku: Pemburu

 Assalamu'alaykum ok, bersambung dengan siri Hero pula, karya Hilal Asyraf untuk post kali ini. Jika sebelum ini, kita melihat buku kary...